BAB I. PENDAHULUAN
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk dapat menghasilkan makanan sendiri. Jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik, karena jamur hidup dengan cara mengambil zat – zat makanan, seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain (Riyanto, 2010)
Jamur mempunyai banyak jenis, salah satunya adalah jamur tiram putih (Pleurotos ostreatus). Jamur tiram putih mempunyai kandungan nilai gizi yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram atau Oyster mushroom adalah protein (10,5-30,4%); karbohidrat 50,59%; serat 1,56%; lemak 0,17% dan abu 1,14%. Selain kandungan ini, Setiap 100 gram jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65 kalori; 8,9mg kalsium; 1,9mg besi; 17,0mg fosfor. 0,15mg Vitamin B1; 0,75mg vitamin B2 dan 12,40 mg vitamin C.( Suharjo, 2007) Selain kandungan gizinya yang tinggi, jamur tiram putih juga mempunyai manfaat untuk kesehatan yaitu sebagai protein nabati yang tidak mengandung kolesterol sehingga dapat mencengah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung (Pasaribu, 2002).
Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu usaha di bidang pertanian yang memiliki peluang bisnis cukup besar karena nilai ekonomis jamur tiram putih yang tinggi. Data produksi jamur tiram di Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan lima sentra utama jamur tiram di Indonesia, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Lampung. Jamur tiram di Jawa Timur menyumbang lebih dari 50 % total produksi jamur nasional pada tahun 2003 hingga 2010 sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah produksi jamur tiram yang tinggi di daerah jawa timur di karenakan jumlah permintaan yang tinggi.
CV. Menara dua merupakan perusahaan milik bapak Azhar Alam Islamy yang bergerak dibidang budidaya. CV. Menara dua menyediakan
